Posted by : Unknown
Kamis, 03 November 2016
Kemarin
memang ada yang berkomentar tentang gambar Jowonihongo, “Kenapa sih cowok pakai
watashi, bukannya ore atau boku”
Saya
mengira, yang berkomentar adalah yang baru saja belajar bahasa Jepang, alias
pemula, dan belajar kepada orang yang juga masih pemula juga, atau belajar
secara kurang tepat, atau mungkin belajar hanya dengan nonton film anime,
tokukatsu dan drama Jepang saja, tanpa ada bekal dasar yang ada.
Sebagaimana
Bahasa Jawa atau Sunda yang memiliki tingkatan bahasa dari bahasa biasa ( ngoko
) hingga bahasa tinggi ( kromo ), Bahasa Jepang pun sama. Etika ini harus
diketahui oleh orang yang belajar bahasa Jepang, karena kita kan orang
Indonesia yang pada umumnya tidak kenal akrab dengan orang Jepang, sehingga
wajib memakai etika ( sopan santun ) ketika berbicara dengan mereka. Baiklah
kita bahas sopan satu per satu.
1. ETIKA
TENTANG KATA GANTI ORANG
Yaitu kata
ganti untuk menyebut orang, entah orang pertama (Saya, Kami, Kita), orang kedua
(Anda, Kalian) atau orang ketiga (Dia, Mereka)
·
SAYA / WATASHI
Secara baku (baik dan benar) saya dalam
bahasa Jepang adalah Watashi / わたし, biasanya ditulis dalam bentuk kanji seperti ini 私 (dibaca: Watashi)
Misalnya : Watashi wa Rizki desu / わたし は リズキ です (Saya adalah Rizki)
Jadi dalam suasana resmi, sopan atau kita belum kenal dengan orang Jepang, kita wajib pakai watashi.
Watashi digunakan baik laki-laki maupun perempuan. Namun kadang perempuan menggunakan kata Atashi / あたし(Biasanya digunakan oleh perempuan yang berbicara dengan orang yang sudah ia kenal baik, akan tetapi orang itu ia hormati, biasanya kepada atasan)
·
AKU / BOKU
Dalam bahasa
Jepang kata aku diartikan dengan Boku / ぼく
Boku
digunakan ketika kita sudah akrab dengan orang Jepang, serta orang itu seumuran
atau berumur di bawah kita. Tidak sopan memakai kata boku kepada orang yang
usianya sudah tua, atau orang yang menurut kita adalah terhormat.
Boku juga bisa digunakan kepada orang tua
kita. Biasanya anak-anak Jepang memakai kata boku kepada ayah atau ibu mereka.
·
AKU (PASARAN) / ORE
Dalam bahasa
pergaulan sehari-hari, kadang orang Jepang menyebut aku dengan Ore / おれ, ini adalah
bahasa paling rendah alias paling tidak
sopan. Mungkin lebih tepat diartikan sebagai Gue. Kata ore biasanya digunakan
oleh anak-anak, dan remaja ketika mereka ngobrol.
·
KAMI DAN KITA / WATASHI TACHI
Jika
menyebut kami atau kita secara sopan
adalah digunakan watashi tachi,
namun kadang untuk menyebut kita, orang Jepang lebih menggunakan kata “ware-ware”.
·
ANDA / ANATA
Menyebut
orang lain yang belum dikenal, atau
dia orang yang wajibdi hormati, maka
kita harus menggunakan kata Anata / あなた
Misal : Anata wa donata desuka ? / あなた は どなた ですか? ( Siapakah anda ? )Namun ketika kita sudah tahu namanya memakai anata justru menjadi tidak sopan, karena ketika kita sudah tahu nama orang jepang yang kita ajak ngobrol, maka kita harus memanggil nama keluarganya ditambah kata san / さん
Misalnya: Namanya Sakata Nobuhiko, maka kita harus memanggilnya Sakata san, bukan Nobuhiko san, karena Sakata adalah nama keluarga.
·
KAMU / KIMI
Digunakan
kepada orang yang sudah sangat akrab
dengan kita, misalnya teman. Namun kita harus berhati-hati ketika menggunakan
kata Kimi kepada lawan jenis, karena kata Kimi akan terkesan romantis kepada lawan jenis.
Kata Kimi / きみ, juga biasanya digunakan oleh orang kepada anak kecil, karena
akan terkesan sayang dan perhatian.
·
KAMU ( PASARAN ) / OMAE
Ini adalah
bahasa paling rendah, digunakan oleh
anak-anak atau remaja Jepang,
mungkin artinya lebih kepada “Elo”. Jangan gunakan kata ini kepada orang yang
baru kita kenal, orang yang gak kita kenal, orang tua.
·
DIA (Laki-Laki) / KARE
Kata kare / かれ digunakan untuk menyebut orang ketiga yaitu laki-laki. Namun kata ini juga sebaiknya
jangan digunakan, lebih baik sebut orang itu dengan namanya saja, ditambah
kata san.
Misal: Budi san wa sensei desu / ブヂ さん は せんせい です (Pak Budi adalah guru) Akan lebih sopan daripada Kare wa sensei desu / かれ は せんせい です(Dia adalah guru)
·
DIA (Perempuan) / KANOJO
Kata kare / かれ digunakan untuk menyebut orang ketiga yaitu perempuan. Namun kata ini juga sebaiknya jangan digunakan, lebih
baik sebut orang itu dengan namanya saja, ditambah kata san. Kanojo juga akan terkesan romantis. Sebaiknya gunakan
itu untuk menyebut istri kita di depan orang lain.
Kanojo wa
kanai desu / かのじょ は かない です ( dia istri saya )
2. ETIKA TENTANG EMBEL-EMBEL NAMA
§
San : Tuan, nyonya, bapak, ibu
§
Kun : digunakan
untuk embel-embel nama anak-anak atau
remaja laki-laki
§
Chan : digunakan
untuk embel-embel anak kecil di bawah 8 tahun, dan untuk anak atau remaja perempuan.
§
Gunakan kata
san, kun, chan kepada nama orang lain,
bukan nama sendiri.
3. DESU DAN KATA KERJA
Desu
digunakan untuk menjadikan kalimat bahasa Jepang yang tidak ada kata kerjanya
menjadi kalimat formal atau sopan.
§
Watashi wa
Rizki desu / わたし は リズキ です ( Saya adalah Rizki )
Pada kata
kerja, maka digunakan kata kerja masu
Seperti:
§
Taberu menjadi tabemasu : makan
§
Nomu menjadi Nomimasu : minum
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus